Coba

Hallo, Welcome To My Blog

Selasa, 06 Januari 2015

contoh jurnal skripsi


1.         Judul :     ANALISIS BALANCE SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA    PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT Astra Honda Motor)”.
2.         PENGARANG :   SORAYA HANUMA
ABSTRAK
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks seperti saat ini dibutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara akurat dan menyeluruh. Dalam hal ini metode yang dapat digunakan adalah Balance Scorecard. Balance Scorecard adalah alat pengukur kinerja yang menggabungkan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Balance Scorecard mengukur kinerja dari empat perspektif, yaitu perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data tahun 2005-2006 pada PT Astra Honda Motor untuk menganalisis perspektif keuangan, sedangkan untuk perspektif lainnya dilakukan analisis melalui perhitungan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan dan karyawan PT Astra Honda Motor, sedangkan sample yang diambil masing-masing adalah 100 responden untuk karyawan dan 100 responden untuk pelanggan. Kuesioner tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Indicator yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ROI, profit margin, operating ratio, kepuasan pelanggan, inovasi, dan kepuasan karyawan.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kinerja PT Astra Honda Motor secara keseluruhan sudah cukup baik. Pada perspektif keuangan dengan indicator ROI, profit margin, dan operating ratio sudah menunjukkan kinerja yang cukup. Untuk perspektif pelanggan menunjukkan kinerja yang baik dengan adanya kepuasan pelanggan yang cukup memuaskan. Pada perspektif bisnis internal, perusahaan sudah dapat melakukan inovasi yang baik. Dan untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran menunjukkan tingkat kepuasan karyawan yang cukup memuaskan. Dari data penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan Balance Scorecard dapat memberikan gambaran yang lebih terstruktur dan menyeluruh.
3.      RUMUSAN MASALAH : 
Untuk mengetahui apakah tujuan dan target perusahaan telah tercapai, maka harus diketahui kinerja perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja perusahaan biasanya menggunakan model akuntansi tradisional yang hanya meliputi aspek keuangan saja. Saat ini terdapat alat ukur kinerja perusahaan yang menggunakan aspek keuangan dan nonkeuangan yang dikenalkan oleh Kaplan dan Norton, yaitu Balance Scorecard. Balance Scorecard menambahkan beberapa perspektif dalam mengukur kinerja perusahaan. Sehingga terdapat empat perspektif dalam Balance Scorecard, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah yaitu Bagaimana kinerja PT Astra Honda Motor jika menggunakan konsep Balance Scorecard?
4.      OBJEK : 
menguraikan tentang bagaimana penerapan Balance Scorecard sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
5.      VARIABEL :  SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA    PERUSAHAAN.
6.      DATA : Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Data primer, merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui kuesioner, yang ditujukan kepada karyawan sebanyak 100 responden dan pelanggan sebanyak 100 responden. Adapun diantaranya data mengenai kepuasan karyawan dan kepuasan konsumen diketahui lewat kuesioner.
2.      Data sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui studi kepustakaan, yaitu literature dari buku maupun artikel. Data juga diperoleh dari internet.

7.      METODE PENGUMPULAN DATA :  Digunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data, yaitu:
1.      Kuesioner
Kuesioner disebar kepada karyawan dan pelanggan PT Astra Honda Motor masing-masing sebanyak 100 lembar. Sedangkan perhitungan bobot penilaian
kuesioner karyawan dan pelanggan menggunakan skala Likert. Skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.
2.   Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur-literatur yang relevan guna memperoleh gambaran teoritis mengenai konsep penilaian kinerja Balanced Scorecard.
8.      METODE ANALISIS DATA :
metode analisis yang ditetapkan berlandaskan pada teori-teori yang ada dan penelitian terdahulu sehingga memungkinkan untuk penarikan kesimpulan.
 Kinerja Perusahaan Secara Keseluruhan
Berikut adalah tabel dari analisis kinerja secara keseluruhan:
2005
Hasil Penilaian Kinerja Secara Keseluruhan Perspektif
Tahun
Rata-rata
Kriteria
Skor

2006

Perspektif Keuangan
ROI
Profit Margin
Operating Ratio
10,55%
4,70%
90,75%
5,13%
2,83%
90,70%
7,84%
3,76%
90,72%
Cukup
Kurang
Baik
0
-1
1
Perspektif Pelanggan
Kepuasan Pelanggan(*)
-
-
3,71
Baik
1
Perspektif Bisnis Internal
Inovasi
28,57%
33,33%
30,95%
Baik
1
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Kepuasan Karyawan(*)
-
-
3,63
Baik
1
Total
3



*) Data tahun berjalan
Hasil penilaian kinerja dalam perspektif keuangan menunjukkan bahwa ROI mempunyai rata-rata yang cukup, sehingga diberi skor 0. Karena rata-rata ROI sudah hampir mendekati standar yang telah ditetapkan. Sedangkan profit margin diberi skor -1. Karena nilai profit margin masih jauh dibawah standar yang telah ada. Dan untuk operating ratio diberi skor 1 karena dinilai sudah baik. Untuk perspektif pelanggan diberi skor 1. Karena skor rata-rata kepuasan pelanggan sebesar 3,71. Kepuasan pelanggan dikatakan baik apabila skor rata-rata pada skala 22
likert menunjukkan angka diatas 3. Pada perspektif bisnis internal, inovasi diberi skor 1. Karena serta .Dan untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diberi skor 1. Karena skor kepuasan karyawan menunjukkan angka rata-rata sebesar 3,63. Dimana angka tersebut pada skala likert sudah menunjukkan angka diatas 3. Total bobot skor dapat diketahui, yaitu 3 skor dari total bobot standar. Sehingga rata-rata skor adalah 3/6=0,5
Langkah selanjutnya adalah membuat skala untuk menilai total skor tersebut, sehingga kinerja perusahaan dapat dikatakan “kurang”, “cukup”, dan “baik”. Dengan menggunakan skala, maka dapat diketahui kinerja suatu perusahaan. Berikut adalah gambar skala kinerja perusahaan:
Gambar 4.1
Skala Kinerja
Kurang                          Cukup                       Baik
   -1                                   0           0,5             1
Setelah membuat skala, selanjutnya adalah menentukan batas area ”kurang”, ”cukup”, dan ”baik” adalah kurang dari 50% (skor 0). Kinerja dikatakan ”baik” apabila lebih dari 80% dan diasumsikan bahwa 80% adalah sama dengan 0,6. Sisanya adalah daerah ”cukup”, yaitu antara 0-0,6.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa kinerja PT Astra Honda Motor jika menggunakan Balance Scorecard terdapat pada daerah “cukup”. Karena rata-rata skor yang diperoleh sebesar 0,5 yang terletak diantara 0-0,6.
9.      Kesimpulan
            1. Pengukuran pada perspektif keuangan yang meliputi ROI, profit margin, dan operating ratio diperoleh hasil bahwa kinerja perusahaan dapat dikatakan cukup baik, meskipun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya.
            2. Pengukuran pada perspektif pelanggan yaitu kepuasan pelanggan, menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kinerja yang baik.
            3. Pengukuran pada perspektif bisnis internal yang meliputi inovasi juga menunjukkan kinerja perusahaan yang baik.
            4. Pengukuran pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu kepuasan karyawan menunjukkan bahwa kepuasan karyawan sudah dapat dikatakan baik













Tidak ada komentar:

Posting Komentar